twitter



Kajian Tentang Pembelajaran Kooperatif
Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivistik. Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
Didalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Pengelompokan secara heterogen memungkin siswa untuk meningkatkan pembelajaran sosial.
Menurut Isjoni, cooperative learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Tabel 1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase
Tingkah Laku Guru
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase-2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3
Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase-5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase-6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sumber : Ibrahim, dkk. (2000:10)
         Model pembelajaran kooperatif ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan secara penuh dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran, tetapi bisa juga berperan sebagai tutor untuk teman sebayanya.

Kajian Tentang Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share
(TPS)
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang telah memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa lebih banyak untuk berfikir , menjawab dan saling membantu satu sama lain. Metode pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan jawaban yang sangat tepat, serta mendorong siswa untuk meningkatkan kerja sama antar siswa.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif TPS. Menurut Cholifah (2010:13) adalah: 1) guru mengajukan pertanyan atau problema yang terkait dengan pelajaran dan guru mnyediakan bahan dan alat yang diperlukan 2) guru meminta para siswa untuk mendiskusikan mengenai apa yang telah difikirkan melaui pengamatan, eksplorasi atau prosedur penelitian 3) pada langkah akhir ini guru meminta pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas keseluruhan mengenai apa yang telah dibicarakan.
Penelitian ini menggunakan metode TPS, yaitu 1) Think (berfikir) 2) Pair (berdiskusi) 3) Share (berbagi) sebagai alat untuk menjawab rumusan masalah sehingga tercapai tujuan penelitian. Model TPS sebagai metode penelitian yang sistematis dan fleksibel dengan tujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal-soal problem solving.

0 komentar:

Posting Komentar